Pengertian Talent Acquisition

Dalam dunia kerja, pengertian talent acquisition selalu menjadi salah satu istilah yang sering dibicarakan oleh para profesional di bidang Human Resource (HR).

Namun, apa sebenarnya pengertian talent acquisition? Dan mengapa hal ini begitu penting untuk perusahaan?

Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam tentang konsep talent acquisition dan fungsinya dalam mendukung keberhasilan perusahaan.

Penasaran? Ayo simak penjelasan lengkap seputar talent acquisiton di bawah ini!

Apa Itu Talent Acquisition?

Secara sederhana, talent acquisition adalah proses strategis untuk mencari dan mempertahankan individu-individu berbakat yang dibutuhkan perusahaan.

Berbeda dengan proses rekrutmen tradisional yang berfokus pada pengisian posisi tertentu. Talent acquisition memiliki cakupan yang lebih luas dan bersifat jangka panjang.

Talent acquisition melibatkan analisis kebutuhan perusahaan, pemahaman mendalam tentang pasar tenaga kerja, serta pengembangan hubungan dengan calon karyawan potensial.

Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat mendapatkan talenta terbaik yang sesuai dengan visi dan misi mereka.

Selain itu, talent acquisition juga membantu perusahaan tetap kompetitif di pasar tenaga kerja yang semakin dinamis.

Perbedaan Talent Acquisition dan Rekrutmen

Perbedaan Talent Acquisition dan Rekrutmen

Meskipun terlihat mirip, talent acquisition dan rekrutmen memiliki perbedaan mendasar dalam proses pelaksanaannya.

Rekrutmen merupakan kegiatan yang berfokus pada pengisian posisi yang sedang kosong dalam waktu sesingkat mungkin.

Sedangkan talent acquisition, kegiatan ini bersifat strategis dan berorientasi pada kebutuhan jangka panjang perusahaan.

Sebagai contoh, proses rekrutmen biasanya dimulai ketika ada posisi yang kosong. HRD kemudian membuat iklan lowongan kerja, menyaring kandidat, dan menemukan orang yang tepat.

Di sisi lain, pengertian talent acquisition akan lebih melibatkan identifikasi tren pasar tenaga kerja, membangun employer branding, dan menciptakan pipeline kandidat.

Pipeline ini adalah daftar kandidat potensial yang telah dievaluasi sebelumnya dan siap dihubungi kapan pun perusahaan membutuhkan.

Talent acquisition juga melibatkan analisis mendalam terhadap kebutuhan bisnis perusahaan di masa depan.

Misalnya, jika perusahaan berencana untuk berekspansi ke pasar internasional, HRD dapat mulai mencari talenta dengan pengalaman internasional jauh sebelum ekspansi dimulai.

Dengan begitu, proses pengisian posisi tidak hanya cepat tetapi juga strategis sesuai dengan target utama perusahaan.

Fungsi Talent Acquisition di Perusahaan

Selain membantu HRD dalam menyeleksi kandidat terbaik, kegiatan talent acquisition juga memilih fungsi lainnya di perusahaan.

Berikut adalah beberapa fungsi dari pelaksanaan talent acquisition jika penerapannya efektif!

1. Mendukung Pertumbuhan Perusahaan

Dalam dunia bisnis yang kompetitif, memiliki tim yang terdiri dari individu-individu berbakat adalah kunci utama dari keberhasilan.

Dengan talent acquisition, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka memiliki akses ke talenta terbaik yang dapat membantu perusahaan berkembang dan bersaing di pasar.

Sebagai contoh, perusahaan teknologi membutuhkan individu yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan yang cepat.

Talent acquisition membantu mengidentifikasi individu-individu seperti ini, sehingga perusahaan dapat terus berinovasi.

2. Mengurangi Tingkat Turnover Karyawan

Salah satu penyebab utama turnover adalah ketidakcocokan antara karyawan dan budaya yang dibangun oleh perusahaan.

Proses talent acquisition yang efektif tidak hanya berfokus pada kemampuan teknis kandidat, tetapi juga memastikan bahwa mereka memiliki nilai budaya kerja yang sejalan dengan perusahaan.

Misalnya, perusahaan dengan budaya kerja yang dinamis dan kolaboratif akan lebih cocok dengan individu yang fleksibel dan terbuka terhadap ide baru.

Dengan memilih kandidat yang tepat, perusahaan dapat mengurangi biaya turnover, termasuk biaya pelatihan dan hilangnya produktivitas.

3. Meningkatkan Employer Branding

Talent acquisition tidak hanya tentang merekrut karyawan baru, tetapi juga tentang membangun citra positif perusahaan.

Misalnya, perusahaan yang aktif di media sosial dan sering membagikan cerita sukses karyawan. Sering kali akan lebih menarik bagi kandidat potensial.

Employer branding yang kuat membuat perusahaan lebih menarik bagi talenta terbaik, sehingga proses rekrutmen menjadi lebih mudah dan efektif.

4. Menghemat Waktu dan Biaya Rekrutmen

Meskipun talent acquisition membutuhkan investasi waktu dan sumber daya di awal. Namun, hasilnya dapat menghemat biaya dan waktu rekrutmen di masa depan.

Pipeline kandidat yang sudah dibangun sebelumnya mempermudah proses rekrutmen untuk kebutuhan mendesak.

Sebagai contoh, jika perusahaan tiba-tiba membutuhkan seorang ahli data, mereka dapat langsung menghubungi kandidat yang sudah ada dalam pipeline daripada memulai proses rekrutmen dari awal.

Ini akan sangat membantu HRD untuk menghemat waktu dalam mengelola SDM di perusahaan.

Strategi Talent Acquisition yang Efektif

Strategi Talent Acquisition yang Efektif

Setelah memahami pengertian talent acquisition, kita dapat mengetahui bahwa kegiatan ini membutuhkan beberapa strategi agar menghasilkan sistem yang efektif.

Agar prosesnya menjadi optimal, berikut adalah beberapa strategi talent acquisition yang bisa dilakukan oleh para HRD!

1. Memahami Kebutuhan Bisnis

HRD perlu bekerja sama dengan manajemen untuk memahami kebutuhan jangka panjang perusahaan. Baik dari segi kompetensi yang dibutuhkan, maupun jumlah karyawan yang diperlukan.

Sebagai contoh, jika perusahaan berencana meluncurkan produk baru, HRD harus mulai mencari talenta dengan keahlian spesifik di bidang tersebut.

Pemahaman ini memungkinkan perusahaan untuk selalu siap menghadapi tantangan bisnis yang tidak pasti di masa depan.

2. Membangun Employer Branding

Strategi talent acquisition tidak hanya bisa dilakukan secara langsung, HRD bisa saja membangun employer branding dengan memanfaatkan media yang ada.

Perusahaan bisa menggunakan media sosial, situs perusahaan, dan platform lain untuk menunjukkan budaya kerja atau keunggulan perusahaan.

Misalnya, perusahaan dapat mempublikasikan testimoni karyawan tentang pengalaman kerja mereka atau berbagi informasi tentang program pelatihan yang ditawarkan.

Hal ini akan menarik perhatian kandidat berkualitas dan meningkatkan daya tarik perusahaan di pasar tenaga kerja.

3. Menggunakan Teknologi HR

Pemanfaatan teknologi seperti aplikasi HRIS dapat membantu HRD dalam merancang talent acqusition yang efektif.

HRD akan lebih mudah dalam memproses pengelolaan data kandidat, analisis pasar tenaga kerja, dan manajemen pipeline kandidat.

Selain itu, teknologi ini juga memungkinkan HRD untuk mengukur efektivitas strategi talent acquisition mereka. Seperti tingkat respons kandidat atau waktu yang dibutuhkan untuk mengisi posisi tertentu.

4. Mengembangkan Relasi dengan Kandidat

Membangun hubungan jangka panjang dengan kandidat potensial melalui networking, acara karier, atau program internship, dapat menciptakan basis kandidat yang siap direkrut kapan saja.

Misalnya, perusahaan dapat menjalin hubungan dengan universitas atau komunitas profesional untuk mendapatkan akses ke talenta berkualitas.

Dengan menjalin hubungan yang baik bersama banyak kandidat, maka HRD bisa dengan mudah menyeleksi talenta terbaik untuk perusahaan.