Seringkali, diskusi dengan atasan menjadi momen penting dalam karier profesional. Pertemuan ini dapat membawa pencerahan, umpan balik konstruktif, dan arahan yang jelas. Namun, tak jarang pula diskusi tersebut justru memicu overthinking, perasaan cemas, dan berbagai pertanyaan yang berputar-putar di kepala. Jika Anda pernah mengalaminya, ketahuilah bahwa Anda tidak sendirian. Overthinking setelah diskusi dengan atasan adalah hal yang wajar, terutama jika topik yang dibahas cukup sensitif atau menyangkut performa kerja. Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk menghindari overthinking dan menjaga kesehatan mental Anda:

Memahami Sumber Overthinking

Langkah pertama untuk mengatasi overthinking adalah dengan mengidentifikasi sumbernya. Apakah Anda merasa tidak yakin dengan performa Anda? Apakah Anda khawatir tentang implikasi dari umpan balik yang diberikan? Atau, apakah Anda merasa tidak dihargai atau dipahami? Mencari tahu akar permasalahan adalah kunci untuk menemukan solusi yang tepat. Cobalah untuk menuliskan semua pikiran dan perasaan Anda setelah diskusi tersebut. Dengan menuliskannya, Anda dapat melihatnya secara objektif dan mulai menganalisisnya.

Mencari Klarifikasi Langsung

Jika ada poin-poin yang kurang jelas atau ambigu selama diskusi, jangan ragu untuk meminta klarifikasi langsung kepada atasan Anda. Menunda pertanyaan hanya akan memperburuk overthinking. Jadwalkan pertemuan singkat untuk membahas hal-hal yang masih mengganjal di benak Anda. Persiapkan pertanyaan dengan baik dan sampaikan dengan sopan dan profesional. Mendapatkan klarifikasi langsung akan membantu Anda menghilangkan keraguan dan spekulasi yang tidak berdasar.

Fokus pada Hal-Hal yang Dapat Dikendalikan

Setelah diskusi dengan atasan, mungkin ada beberapa hal yang di luar kendali Anda. Misalnya, Anda mungkin tidak bisa mengubah opini atasan tentang performa Anda di masa lalu. Namun, Anda dapat fokus pada hal-hal yang dapat Anda kendalikan, seperti memperbaiki performa Anda di masa depan, meningkatkan keterampilan yang relevan, atau mengambil inisiatif untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Alihkan energi Anda dari kekhawatiran yang tidak produktif ke tindakan nyata yang akan membawa perubahan positif.

Menerima Umpan Balik dengan Pikiran Terbuka

Umpan balik, meskipun terkadang sulit didengar, adalah kesempatan berharga untuk berkembang. Cobalah untuk menerima umpan balik dari atasan Anda dengan pikiran terbuka dan objektif. Jangan defensif atau merasa tersinggung. Ingatlah bahwa umpan balik diberikan untuk membantu Anda menjadi lebih baik. Fokus pada poin-poin yang konstruktif dan gunakan umpan balik tersebut sebagai panduan untuk meningkatkan performa Anda.

Mengelola Stres dan Kecemasan

Overthinking seringkali disertai dengan stres dan kecemasan. Penting untuk mengelola emosi-emosi ini dengan baik. Carilah cara-cara yang efektif untuk meredakan stres, seperti berolahraga, bermeditasi, mendengarkan musik, atau melakukan hobi yang Anda sukai. Hindari mengisolasi diri. Berbicara dengan teman, keluarga, atau kolega yang dapat memberikan dukungan dan perspektif yang berbeda. Jika stres dan kecemasan Anda berlebihan, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau konselor.

Memisahkan Pekerjaan dari Kehidupan Pribadi

Salah satu kunci untuk menghindari overthinking adalah dengan memisahkan pekerjaan dari kehidupan pribadi. Setelah jam kerja selesai, usahakan untuk tidak memikirkan pekerjaan lagi. Nikmati waktu bersama keluarga dan teman-teman, lakukan aktivitas yang menyenangkan, dan beristirahat yang cukup. Dengan memisahkan pekerjaan dari kehidupan pribadi, Anda dapat memberikan diri Anda kesempatan untuk bersantai dan memulihkan energi, sehingga Anda dapat menghadapi tantangan di tempat kerja dengan lebih segar dan positif.

Membangun Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri yang kuat dapat membantu Anda mengatasi overthinking. Ingatlah akan pencapaian-pencapaian Anda di masa lalu dan kekuatan-kekuatan yang Anda miliki. Berfokus pada hal-hal positif tentang diri Anda dan kemampuan Anda. Jangan terlalu keras pada diri sendiri dan jangan takut untuk membuat kesalahan. Setiap kesalahan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Mencari Dukungan Profesional

Jika overthinking Anda terus berlanjut dan mengganggu kualitas hidup Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Seorang profesional dapat membantu Anda mengidentifikasi akar masalah overthinking Anda dan memberikan strategi yang efektif untuk mengatasinya. Banyak perusahaan kini menawarkan program bantuan karyawan yang mencakup layanan konseling dan dukungan kesehatan mental. Manfaatkan program ini jika tersedia.

Mengotomatiskan Proses Administrasi untuk Mengurangi Stres

Selain faktor internal seperti kepercayaan diri, faktor eksternal seperti beban kerja juga dapat memicu overthinking. Salah satu cara untuk mengurangi beban kerja adalah dengan mengotomatiskan proses administrasi, terutama yang berkaitan dengan penggajian dan HR. Menggunakan aplikasi gaji terbaik dapat membantu Anda menghemat waktu dan tenaga dalam mengelola gaji karyawan, sehingga Anda dapat fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis. Selain itu, pertimbangkan untuk berkolaborasi dengan software house terbaik untuk mengembangkan solusi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat mengurangi overthinking setelah diskusi dengan atasan dan menjaga kesehatan mental Anda. Ingatlah bahwa Anda memiliki kendali atas pikiran dan perasaan Anda. Dengan kesadaran diri dan strategi yang tepat, Anda dapat mengubah overthinking menjadi kesempatan untuk berkembang dan mencapai potensi terbaik Anda.