Era digital telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk cara perusahaan merekrut dan melatih karyawan baru. Onboarding, proses penerimaan dan integrasi karyawan ke dalam sebuah perusahaan, kini semakin sering dilakukan secara virtual. Hal ini memunculkan kebutuhan baru, yaitu profesional yang ahli dalam merancang dan melaksanakan pengalaman onboarding virtual yang menarik dan efektif. Oleh karena itu, pekerjaan pengembang pengalaman onboarding virtual semakin diminati dan menjadi tren baru di dunia sumber daya manusia.
Pergeseran ke Onboarding Virtual: Mengapa Ini Terjadi?
Beberapa faktor mendorong pergeseran menuju onboarding virtual. Pertama, pandemi COVID-19 memaksa banyak perusahaan untuk beradaptasi dan mengadopsi sistem kerja jarak jauh. Onboarding virtual menjadi solusi untuk memastikan karyawan baru tetap dapat terintegrasi ke dalam perusahaan meskipun tidak berada di kantor secara fisik.
Kedua, onboarding virtual menawarkan fleksibilitas dan efisiensi. Karyawan baru dapat mengakses materi pelatihan dan orientasi kapan saja dan di mana saja. Hal ini menghemat waktu dan biaya yang biasanya dikeluarkan untuk pelatihan tatap muka. Ketiga, onboarding virtual memungkinkan perusahaan untuk menjangkau talenta dari berbagai lokasi geografis. Perusahaan tidak lagi terbatas pada kandidat yang berada di dekat kantor, tetapi dapat merekrut talenta terbaik dari seluruh dunia.
Peran Pengembang Pengalaman Onboarding Virtual
Pengembang pengalaman onboarding virtual bertanggung jawab untuk merancang dan melaksanakan program onboarding yang menarik, interaktif, dan efektif secara online. Mereka bekerja sama dengan tim sumber daya manusia, manajer, dan karyawan untuk memahami kebutuhan dan tujuan perusahaan. Tugas mereka mencakup:
- Merancang alur onboarding: Pengembang harus merancang alur onboarding yang logis dan terstruktur, mulai dari pra-boarding hingga evaluasi pasca-boarding. Alur ini harus mencakup semua informasi penting yang perlu diketahui oleh karyawan baru, seperti budaya perusahaan, kebijakan, dan prosedur kerja.
- Membuat konten interaktif: Materi onboarding tidak boleh membosankan. Pengembang harus membuat konten yang interaktif dan menarik, seperti video, kuis, simulasi, dan studi kasus. Mereka juga dapat menggunakan teknologi gamifikasi untuk meningkatkan keterlibatan karyawan.
- Memilih platform dan alat yang tepat: Ada berbagai platform dan alat yang dapat digunakan untuk onboarding virtual, seperti platform pembelajaran online (LMS), perangkat lunak konferensi video, dan alat kolaborasi. Pengembang harus memilih platform dan alat yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran perusahaan.
- Memberikan dukungan dan umpan balik: Karyawan baru mungkin memiliki pertanyaan atau kesulitan selama proses onboarding. Pengembang harus memberikan dukungan dan umpan balik yang cepat dan responsif. Mereka juga dapat mengatur sesi mentoring atau coaching untuk membantu karyawan baru beradaptasi dengan cepat.
- Mengevaluasi efektivitas program: Pengembang harus secara teratur mengevaluasi efektivitas program onboarding dan membuat penyesuaian yang diperlukan. Mereka dapat mengumpulkan umpan balik dari karyawan baru, manajer, dan tim sumber daya manusia.
Keterampilan yang Dibutuhkan
Untuk menjadi pengembang pengalaman onboarding virtual yang sukses, seseorang harus memiliki keterampilan berikut:
- Pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip pembelajaran dan pengembangan: Pengembang harus memahami bagaimana orang belajar dan mengembangkan diri. Mereka harus dapat merancang program onboarding yang sesuai dengan gaya belajar yang berbeda.
- Keterampilan desain instruksional: Pengembang harus dapat merancang materi pelatihan yang efektif dan menarik. Mereka harus memahami prinsip-prinsip desain instruksional, seperti ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation).
- Keterampilan komunikasi dan interpersonal: Pengembang harus dapat berkomunikasi secara efektif dengan berbagai pihak, termasuk karyawan baru, manajer, dan tim sumber daya manusia. Mereka juga harus memiliki keterampilan interpersonal yang baik untuk membangun hubungan dengan karyawan baru.
- Keterampilan teknis: Pengembang harus terbiasa dengan berbagai platform dan alat yang digunakan untuk onboarding virtual, seperti platform pembelajaran online (LMS), perangkat lunak konferensi video, dan alat kolaborasi. Jika perusahaan anda mencari software house terbaik untuk membantu anda, pertimbangkan untuk mencari referensi dan testimoni.
- Kreativitas dan inovasi: Pengembang harus kreatif dan inovatif dalam merancang program onboarding yang menarik dan efektif. Mereka harus selalu mencari cara baru untuk meningkatkan pengalaman onboarding.
Prospek Karir
Prospek karir untuk pengembang pengalaman onboarding virtual sangat cerah. Semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya onboarding virtual, semakin besar pula permintaan akan profesional yang ahli di bidang ini. Gaji untuk pengembang pengalaman onboarding virtual bervariasi tergantung pada pengalaman, keterampilan, dan lokasi. Namun, secara umum, pekerjaan ini menawarkan kompensasi yang menarik.
Selain itu, perusahaan juga perlu memperhatikan kesejahteraan finansial karyawannya. Pastikan karyawan mendapatkan gaji yang kompetitif dan dibayarkan tepat waktu. Untuk memudahkan proses penggajian, perusahaan dapat menggunakan aplikasi gaji terbaik yang terintegrasi dengan sistem akuntansi dan HRIS. Informasi selengkapnya dapat anda temukan di ProgramGaji.
Dengan keterampilan yang tepat dan pengalaman yang relevan, Anda dapat membangun karir yang sukses sebagai pengembang pengalaman onboarding virtual. Ini adalah pekerjaan yang menantang dan bermanfaat yang memungkinkan Anda untuk memberikan dampak positif pada pengalaman karyawan dan kesuksesan perusahaan.