Era rekrutmen talenta kini memasuki babak baru. Jika dulu seleksi karyawan lebih berfokus pada kualifikasi akademis dan pengalaman kerja yang tertera di CV, kini perusahaan semakin gencar mencari kandidat yang memiliki kemampuan unik dan relevan dengan budaya perusahaan. Salah satu metode inovatif yang kini marak digunakan adalah storytelling challenge.

Metode ini, alih-alih menanyakan pertanyaan standar seperti “Apa kelebihan dan kekurangan Anda?”, menantang para pelamar untuk menceritakan sebuah kisah yang relevan dengan posisi yang dilamar atau nilai-nilai perusahaan. Lantas, mengapa storytelling challenge menjadi begitu populer?

Mengapa Storytelling Challenge Efektif dalam Rekrutmen?

Storytelling atau bercerita, pada dasarnya adalah cara manusia berkomunikasi dan memahami dunia. Sebuah kisah yang baik mampu membangkitkan emosi, menyampaikan pesan dengan lebih efektif, dan meninggalkan kesan yang mendalam. Dalam konteks rekrutmen, storytelling challenge menawarkan beberapa keuntungan signifikan:

  • Mengungkap Kepribadian dan Nilai-Nilai Kandidat: Sebuah cerita yang dipilih dan diceritakan oleh kandidat dapat memberikan gambaran yang lebih mendalam mengenai kepribadian, nilai-nilai, dan motivasi mereka. Perusahaan dapat melihat bagaimana kandidat berpikir, memecahkan masalah, dan berinteraksi dengan orang lain.
  • Menilai Kemampuan Komunikasi dan Presentasi: Storytelling bukan hanya tentang isi cerita, tetapi juga tentang bagaimana cerita tersebut disampaikan. Perusahaan dapat menilai kemampuan komunikasi verbal, kemampuan presentasi, dan kemampuan kandidat untuk menarik perhatian audiens.
  • Menguji Kreativitas dan Kemampuan Berpikir Kritis: Tantangan ini memaksa kandidat untuk berpikir kreatif dalam memilih cerita yang relevan dan menyajikannya dengan cara yang menarik. Proses ini juga menguji kemampuan berpikir kritis kandidat dalam menganalisis situasi dan menyampaikan pesan yang efektif.
  • Mencari Kandidat yang “Fit” dengan Budaya Perusahaan: Cerita yang diceritakan kandidat dapat memberikan indikasi apakah mereka memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan budaya perusahaan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kandidat dapat beradaptasi dan berkembang di lingkungan kerja yang baru.
  • Membedakan Diri dari Kandidat Lain: Dalam proses rekrutmen yang kompetitif, storytelling challenge memberikan kesempatan bagi kandidat untuk menunjukkan diri mereka secara unik dan berbeda dari kandidat lainnya. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kepribadian dan kemampuan yang mungkin tidak terungkap dalam CV atau wawancara konvensional.

Contoh Penerapan Storytelling Challenge

Implementasi storytelling challenge dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan tujuan perusahaan. Beberapa contohnya adalah:

  • Video Storytelling: Kandidat diminta untuk membuat video singkat yang menceritakan sebuah kisah yang relevan dengan posisi yang dilamar.
  • Written Storytelling: Kandidat diminta untuk menulis sebuah cerita pendek berdasarkan tema atau skenario yang diberikan.
  • Live Storytelling: Kandidat diminta untuk menceritakan sebuah kisah di depan panel perekrut.

Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, misalnya, bisa meminta kandidat untuk menceritakan pengalaman mereka mengatasi tantangan teknis yang signifikan. Sementara itu, perusahaan yang bergerak di bidang layanan pelanggan dapat meminta kandidat untuk menceritakan pengalaman mereka memberikan layanan pelanggan yang luar biasa.

Tips untuk Perusahaan yang Ingin Menerapkan Storytelling Challenge

Jika Anda berencana untuk menerapkan storytelling challenge dalam proses rekrutmen Anda, berikut adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan:

  • Tentukan Tujuan yang Jelas: Apa yang ingin Anda ukur dari storytelling challenge ini? Pastikan Anda memiliki tujuan yang jelas sebelum merancang tantangan tersebut.
  • Berikan Instruksi yang Jelas: Pastikan kandidat memahami apa yang diharapkan dari mereka. Berikan instruksi yang jelas dan detail mengenai tema, format, dan kriteria penilaian.
  • Gunakan Kriteria Penilaian yang Objektif: Kembangkan kriteria penilaian yang objektif untuk mengevaluasi cerita-cerita yang disampaikan oleh kandidat. Kriteria ini harus berdasarkan pada tujuan yang telah Anda tetapkan sebelumnya.
  • Berikan Feedback yang Konstruktif: Berikan feedback yang konstruktif kepada kandidat, baik yang berhasil maupun yang tidak. Feedback ini dapat membantu mereka untuk berkembang dan meningkatkan kemampuan storytelling mereka.
  • Pertimbangkan Penggunaan Teknologi: Manfaatkan teknologi untuk mempermudah proses storytelling challenge. Misalnya, Anda dapat menggunakan platform online untuk mengumpulkan dan mengevaluasi video atau tulisan dari kandidat.

Selain itu, perusahaan juga harus memperhatikan aspek legalitas dan etika dalam menerapkan storytelling challenge. Pastikan bahwa tantangan tersebut tidak diskriminatif dan tidak melanggar privasi kandidat. Untuk pengelolaan karyawan yang efisien setelah proses rekrutmen, pertimbangkan penggunaan aplikasi penggajian untuk memudahkan perhitungan gaji dan administrasi karyawan. Atau jika perusahaan Anda membutuhkan pengembangan sistem yang terintegrasi, Anda bisa bekerja sama dengan software house terbaik untuk mendapatkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Storytelling challenge adalah metode rekrutmen yang inovatif dan efektif untuk mencari talenta yang berkualitas dan sesuai dengan budaya perusahaan. Dengan perencanaan dan pelaksanaan yang tepat, metode ini dapat membantu perusahaan untuk menemukan karyawan yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis yang mumpuni, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi, kreativitas, dan kepribadian yang unggul.